FIELD TRIP SEMARANG - SOLO - JOJGA
4D3N
24 - 27 NOVEMBER 2017
S1 MANAJEMEN
KONSENTRASI PARIWISATA
UNIVERSITAS
INTERNASIONAL BATAM
A. Pengertian Pariwisata
Menurut Marpaung
(2002:13) “Pariwisata juga dilihat sebagai perpindahan sementara yang dilakukan
manusia keluar dari rumahnya menuju ke suatu daya tarik wisata dengan tujuan
menghindari sejenak pekerjaan-pekerjaan rutin dan aktivitas yang dilakukan
selama mereka tinggal disuatu daya tarik wisata yang dituju adalah untuk
memenuhi kebutuhan mereka, dengan cara memanfaatkan atau menggunakan fasilitas
serta layanan yang disediakan oleh para pengusaha pariwisata di daya tarik
wisata yang dikunjunginya. Pariwisata yang sekarang ini adalah proses
pengembangan, produksi dan pemasaran yang mulai giat dilancarkan untuk memenuhi
kebutuhan orang banyak. Oleh karena itu, pariwisata sangat berhubungan erat
dalam kegiatan yang dilakukan sukarela yang bersifat sementara dalam menikmati
objek dan daya tarik wisata.
B. Pengertian
Pramuwisata (Guide)
Pariwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan
informasi yang diperlukan wisatawan. Merupakan seseorang yang bertugas
memberikan bimbingan, penjelasan dan petunjuk tentang objek wisata serta
membantu keperluan wisata lainnya.
C.
Pengertian
Ekowisata
Definisi
ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society
(1990) sebagai berikut : " Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata
ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan
melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat ". Dari
definisi tersebut maka kegiatan ekowisata lebih mengutamakan pada usaha-usaha
dalam skala kecil dan menekankan pada kepentingan pelestarian lingkungan dan
sosial masyarakat setempat. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
pengelolaan ekowisata adalah :
- Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial-budaya masyarakat.
- Menerapkan pola wisata ramah lingkungan.
- Menerapkan pola wisata ramah budaya dan adat setempat.
- Memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
- Tidak memerlukan modal yang besar untuk pembangunan infrastruktur pendukung.
D. Lingkup
Kegiatan Wisata
Field
Trip
Semarang–Solo–Jogja Guna Pemenuhan Kebutuhan Praktikum Lapangan Mahasiswa
Program Studi S1 Manajemen Konsentrasi Pariwisata berlangsung selama (4D3N)
dari tanggal 24 – 27 November 2017 dengan kota rute tujuan
Batam-Semarang-Solo-Magelang-Jogja-Batam.
E. Peserta
Peserta adalah
seluruh mahasiswa semester v yang sedang mengambil matakuliah manajemen paket
wisata, teknik pemandu wisata, ecotourism, pariwisata ekonomi dan ticketing.
Kegiatan tersebut akan didampingi oleh dosen yang bersangkutan sebanyak 3 orang
yang memiliki tugas masing-masing matakuliah yang diampu.
F.
Susunan
Kegiatan
Kegiatan Field
Trip Semarang–Solo–Jogja Guna Pemenuhan Kebutuhan Praktikum Lapangan
Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Konsentrasi Pariwisata berlangsung selama
(4D3N) dari tanggal 24 – 27 November 2017 dengan kota rute tujuan
Batam-Semarang-Solo-Magelang-Jogja-Batam dengan rincian sebagai berikut:
Jadwal Kegiatan Field Trip Semarang–Solo–Jogja
G. Rincian
Kegiatan
Day 1 → Jum’at, 24
November 2017
1 1) Universitas
Internasiona Batam → Bandara Hangnadim Batam → Bandara Ahmad Yani Semarang → Lunch
(Restoran Kampung Laut) → Kuil Sampokong → Desa Wisata Kandri → Dinner
(Restoran Ramayana) → Hotel Amarelo Solo.
DESKRIPSI PERJALANAN
Titik point sebelum keberangkatan adalah di
Universitas Internasional Batam. Peserta berjumlah 42 orang mahasiswa
pariwisata semester V dan 3 orang dosen pembimbing. Perjalanan dimulai pada jam
07.08 WIB menuju Bandara Hangnadim Batam. Dalam hal ini dibagi menjadi beberapa
tim. Tim kami meliputi saya sendiri Juliya Fiyanti, Elfi Tri Oktafiani &
Liana.
Peserta Field Trip Semarang-Solo-Jogja
Foto bersama anggota tim
Perjalanan
dari UIB ke Bandara Hangnadim Batam dengan menggunakan 2 bus dan sampai pada
pukul 08.25 WIB. Check in, boarding dan melanjutkan perjalanan ke
Bandara Ahmad Yani Semarang.
Bandara Hangnadim Batam
Bandara Ahmad Yani Semarang
Kedatangan
rombongan di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 12.15 WIB disambut oleh
Bapak Roy (tour guide), Bapak Eko (driver), Bapak Ketut (CO
driver). Perjalanan dilanjutkan ke Rumah Makan Kampung Laut untuk makan
siang. Rombongan kami sampai di restoran ini pada pukul 12.33 WIB untuk makan
siang. Untuk penyajian makanan bagi peserta field trip adalah dengan
sajian buffet. Tersedia cream corn soup, steam brokoli, sayur
capcay, daging , mie goreng dan ayam.
Tour Guide (Mr.Roy)
Rain Resto &
Pemandangan
di Restoran Kampung Laut
Taman Bermain di Restoran Kampung Laut
Foto Bersama di Restoran Kampung Laut Semarang
Rumah Makan Kampung Laut Semarang
Alamat: Puri Maerokoco Jl. Anjasmoro Tawang Mas Kota Semarang Jawa Tengah
Nomor Telepon: 024 7617289 – 70793500
Jam Buka: Hari Senin hingga Sabtu 11:30 am -10:00 pm
Hari Minggu 10:00 am – 10:00 pm
Alamat: Puri Maerokoco Jl. Anjasmoro Tawang Mas Kota Semarang Jawa Tengah
Nomor Telepon: 024 7617289 – 70793500
Jam Buka: Hari Senin hingga Sabtu 11:30 am -10:00 pm
Hari Minggu 10:00 am – 10:00 pm
Perjalanan selanjutnya adalah menuju
Kuil Sampokong
Pada saat sampai waktu menunjukkan pukul 14.45 WIB dan kami
langsung berkeliling disekitar Kuil Sampokong ini sambil mengambil beberapa
foto & video untuk tugas yang harus diselesaikan. Kelenteng Gedung Batu Sam
Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan
pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat
daya Kota Semarang. Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati
laut Jawa, namun saat melintasi laut Jawa, banyak awak kapalnya yang jatuh
sakit, kemudian ia memerintahkan untuk membuang sauh. Kemudian merapat ke
pantai utara Semarang untuk berlindung di sebuah Goa dan mendirikan sebuah
masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng.
Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang
di akibatkan pantai utara Jawa selalu mengalami proses pendangkalan yang di
akibatkan adanya proses sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin
bertambah luas kearah utara. Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat
tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang
tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah
dan berladang di tempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta
menyebarkan ajaran-ajaran Islam, di Klenteng ini juga terdapat Makam Seorang
Juru Mudi dari Kapal Laksamana Cheng Ho. Di kuil ini juga tersedia jajanan
pasar bagi wisatawan yang datang berkunjung.
Berikut rincian biaya & kegiatan yang bisa dilakukan:
1 . Entrance fee sampokong temple : Rp 5.000
2 . Traditional clothes : Rp 100.000
3 . Sembahyang : Rp 28.000
Kuil Sampokong
Menyempatkan Diri Berfoto di Kuil Sampokong
Perjalanan
selanjutnya adalah menuju Desa Wisata Kandri
Desa Wisata Kandri
Pada saat sampai
didesa ini waktu menunjukkan pukul 16.28 WIB dan kami disambut oleh guide lokal
yaitu Bapak Edi. Untuk masuk kedalam desa tersebut tidak bisa menggunakan bus
yang kami gunakan, jadi alat transportasi yang ada adalah odong-odong.
Kami diantar ke koperasi/balai desa yang telah disediakan oleh warga
setempat. Disana kami dijelaskan mengenai pengelolaan desa wisata tersebut
serta disajikan olahan kuliner berbahan dasar singkong. Didesa ini
memiliki perkebunan yang cukup bagus, mulai dari sawahnya hingga tanaman
palawija lainnya. Untuk olahan singkong sendiri diolah karena disini banyak
menghasilkan tanaman ini sehingga masyarakat mempunyai ide untuk mengolah
singkong tersebut. Disana kami disajikan makanan seperti sego ketek, wingko
babat & es dawet. Kami dijelaskan mengenai penanaman hingga pengolahan
singkong tersebut. Untuk prakteknya cara membuat es dawet berbahan dasar ubi
ungu. Desa Wisata Kandri ini mempunyai luas wilayah 245,490 ha. Dan terbagi
menjadi 4 RW dan total ada 26 jumlah RT. Dari keempat RW tersebut
mempunyai ciri khas nya masing-masing. Misalnya di RW I ada yang namanya wisata
edukasi yang akan dijadikan sebagai kampung Inggris dan pendidikan alam.
Sedangkan di RW II sebagai arena perkebunan yang dilengkapi dengan aneka buah.
Dimana juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk outbond. Kemudian di RW III
sebagai kawasan budaya, sebelumnya untuk pementasan kesenian berupa wayang
kulit, wayang suket, ketoprak, jathilan, dan kesenian lesung.Sementara di RW IV
yang banyak dihuni warung makanan khas berpotensi sebagai wisata kuliner,
dengan aneka makan yang seirng dijual meliputi kripik kulit pisang dan nasi
kera. Nah, untuk kalian yang penasaran dengan Desa Wisata kandri ini bisa cek di @kampoengtelo & https://twitter.com/kampoengtelo
Odong-Odong (Alat Transportasi untuk Masuk Kedalam Desa Wisata Kandri)
Suasana pada saat di Desa Wisata Kandri
Perkebunan di Desa Wisata Kandri
Olahan Singkong (Segoketek)
Olahan Singkong (Wingko)
Foto Bersama Pengelola Desa Wisata Kandri
Setelah kegiatan
selesai, dari desa wisata Kandri perjalanan selanjutnya adalah mengunjungi
restoran Ramayana untuk makan malam. Waktu menunjukkan pukul 19.45 WIB dan kami
sampai di restoran Ramayana. Direstoran ini menyediakan makan malam untuk
peserta field trip bersifat buffet. Dengan menu yang tersedia
seperti sate ayam, ayam krispy, sayur, sambal, kerupuk, sup ayam, dan dessert
(buah segar) & teh hangat. Setelah selesai menyantap makan malam, tiba
waktunya untuk check in di Hotel Amarelo Solo.
Hotel Amarelo Solo
Pada pukul 21.23
sampailah kami di Hotel Amarelo Solo & langsung melakukan proses check
in. Amarelo Hotel Solo memiliki lokasi strategis, 10 menit jalan kaki dari
Pasar Klewer dan Pusat grosir Solo. Tersedia Brique Restaurant dengan
sajian makanan indonesia & internasional.
Brique Restaurant
Pemandangan diluar Brique Restaurant
Perjalanan hari
pertama selesai sampai disini, setiap peserta beristirahat dikamar
masing-masing sesuai dengan nomor kamar yang telah dibagi sebelumnya.
Day
2 → Sabtu, 25 November 2017
1)
Hotel
Amarelo Solo → Keraton Solo (Mangkunegaran) → Pusat Grosir Solo → Jogja →
Prambanan Galery Restaurant → (Kantor Marketing Candi Prambanan
(Candi Prambanan) → D’Senopati Malioboro Hotel
Pada
pukul 08.45 peserta field trip check out dari Hotel Amarelo Solo dan
perjalanan dilanjutkan ke Keraton Solo (Istana Mangkunegaran).
Keraton Solo (Istana Mangkunegaran)
Istana Mangkunegaran
( Bahasa Jawa: Pura Mangkunagaran, Hanacaraka adalah istana resmi Kadipaten
Praka Mangkunegaran dan tempat kediaman para penguasanya (Sampeyan Ingkang
Jumeneng). Bangunan ini berada di Surakarta. Istana
ini mulai dibangun pada tahun 1757 oleh Mangkunegara I dengan mengikuti model
keratin.
Secara arsitektur
kompleks bangunannya memiliki bagian-bagian yang menyerupai keraton, seperti memiliki pamédan, pendapa, pringgitan, dalem,
dan keputrèn. Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok, hanya
bagian pamédan yang diberi pagar besi. Pura ini dibangun
setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran
ditandatangani oleh kelompok Raden Mas Said, Pangeran Mangkubumi (Sultan
Hamengkubuwana I), Sunan Pakubuwana III, dan VOC pada tahun 1757. Pangeran Sambernyawa,
julukan bagi Raden Mas Said, diangkat menjadi "Pangeran Adipati"
bergelar Mangkunegara I. Sebagaimana bangunan utama di Keraton Solo dan Keraton
Yogyakarta, Istana Mangkunegaran mengalami beberapa perubahan. Perubahan ini
tampak pada ciri dekorasi Eropa yang populer saat itu. Pada saat memasuki
keraton ini waktu menunjukkan pukul 08.52 WIB dan kami disambut oleh guide
lokal yang bernama ibu Marianti.
Setelah Pendopo
terdapat rumah bagi para Raja dan pangeran yang sudah meninggal dunia sehingga
saat memasuki ruangan tersebut harus berpakaian dengan sopan, menjaga tutur
kata dan ucapan serta tidak boleh merekam dan mengambil photo. Didalam ruangan
tersebut terdapat berbagai macam photo, alat untuk menari para penari, keris
jaman dulu, serta harimau dan macam tutul yang diawetkan. Konon katanya suatu
malam harimau dan macan tersebut dapat hidup dan berjalan mengelilingi area
tersebut dengan tujuan melindungi tempat privasi tersebut dan menjaga para
raja.
Hiasan langit-langit
Pendopo yang bernama Kumudawati berwarna terang memiliki arti tersendiri yaitu:
1 . Kuning
(bermakna selalu siaga)
2 . Biru
(mencegah bencana)
3 . Hitam
(melawan kemarahan)
4 . Hijau
(melawan stress)
5 . Putih
(melawan hawa nafsu)
6 . Orange
(melawan rasa takut)
7 . Merah
(melawan kejahatan)
8 . Ungu
(melawan pikiran jahat)
Hiasan langit-Langit
Memeluk Tiang di Pendopo Istana Mangkunegaran
Menurut kepercayaan di keraton Solo, apabila seseorang dapat memeluk tiang
tersebut sampai mengenai telunjuk jari, maka apa yang ingin dicapai dapat
terwujud. Didalam pendopo terdapat gamelan dan juga didalam istana pangeran
terdapat benda-benda sejarah pada zaman kerajaan tersebut. Tetapi
sayangnya tidak boleh untuk mengambil foto maupun video didalamnya dikarenakan
ruangan itu memang masih sakral & untuk masuk saja kita harus melepas alas
kaki serta tidak boleh berisik karena takut menggangu yang tinggal didalam
ruangan tersebut.
Alat Musik Gamelan
Foto bersama Local Guide (Ibu Marianti)
Foto Bersama rekan mahasiswa dan tour guide
Foto Bersama di Keraton Solo (Istana Mangkunegaran)
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Pusat
grosir Solo
Pusat Grosir Solo (PGS) adalah
pusat belanja yang terletak di pusat kota Surakarta, yaitu di daerah Gladag.
Pedagang-pedagang di PGS melayani pembelian baik secara grosir maupun eceran
untuk aneka produk sandang, terutama batik di Kota Solo . PGS merupakan salah
satu pusat perbelanjaan batik cukup besar dan lengkap di Kota Solo. Pusat
Grosir Solo telah berhasil menjadi pusat belanja bagi produk-produk tekstil dan
pakaian jadi terutama produk-produk batik bagi masyarakat Kota Solo dan
kota-kota lainnya di tanah air.
Kenyamanan berbelanja yang diberikan
kepada para pengunjung merupakan nilai positif untuk terus meningkatkan
penjualan bagi tenant-tenant yang telah bergabung di dalamnya. Kenyamanan ini
dihadirkan dari penyediaan fasilitas-fasilitas gedung yang lengkap untuk
membantu dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Paduan area belanja dengan
area pariwisata yaitu komplek Keraton Surakarta Hadiningrat dan Keraton Istana
Mangkunegaran Surakarta, berhasil mendatangkan pengunjung dengan tingkat
konsumsi yang tinggi, terutama pakaian batik yang biasa mereka beli dalam
jumlah banyak sebagai buah tangan. Kegitan yang
dilakukan disini memakan waktu sekitar 1.30 menit dari pukul 10.40 WIB – 12.10
WIB dan setelah berbelanja perjalanan dilanjutkan ke Jogja tepatnya ke
prambanan gallery restaurant untuk makan siang.
Pusat Grosir Solo
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Gallery Prambanan Restaurant
Restoran ini terletak tidak jauh
dari Candi Prambanan. Menawarkan menu khas Jawa dengan cita rasa yang berbeda
dari makanan yang biasanya dimakan di Kepulauan Riau khususnya di kota Batam.
Sajian berbentuk buffet & dilayani dengan pemilik restoran dan
waiter/waiters dengan sangat ramah. Setelah selesai makan perjalanan
dilanjutkan kembali menuju Candi Prambanan.
Gallery Prambanan Restaurant
Perjalanan
selanjutnya adalah menuju Candi Prambanan
Sebelum berkeliling melihat Candi Prambanan, rombongan kami memasuki Kantor Marketing Wisata Candi Prambanan & dijelaskan mengenai pengelolaan, kerjasama dan sejarah Candi Prambanan bersama dengan GM pengelola wisata ini serta narasumber lain yang terkait. Setelah selesai langsung berkeliling wisata Candi Prambanan & berfoto bersama.
Sharing bersama GM pengelola wisata ini serta narasumber lain yang terkait
Candi
Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar dan
tercantik di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini
dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa
pencipta,Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha
bahasa Sansekerta) yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang
utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang
menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks
candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan
Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat
daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara Provinsi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi
Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman,
sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi
desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Kompleks Candi Prambanan
Candi Brahma
Candi Siwa
Candi Wisnu
Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di pengging, sang raja mempunyai putra yang
bernama Joko Bandung, Di Prambanan terdapat sebuah kerajaan, rajanya bernama
Raja Boko. Sang raja mempunyai seorang putri berwajah cantik yang bernama Roro
Jonggrang. Ketika Joko Bandung memasuki istana kaputren, Ia
melihat Roro Jonggrang yang cantik jelita, Ia pun langsung jatuh cinta dan
ingin memperisterinya. Namun Roro Jonggrang berusaha mengelak karena Roro
Jonggrang tau bahwa pembunuh ayahnya adalah Joko Bandung. Namun untuk menolak
begitu saja Roro Jonggrang tidak berani, maka Ia mengajukan syarat kepada Joko
Bandung untuk membuat seribu candi dua sumur yang sangat dalam, dalam waktu
satu malam. Joko Bandung pun menerima persyaratan tersebut dan meminta bantuan
makhluk halus untuk membantunya, namun Roro Jonggrang membangunkan gadis-gadis
desa Prambanan agar menumbuk pada sambal memukul-mukulkan alu pada lesung
sehingga kedengaran suara yang riuh. Ayam jantanpun berkokok, sehingga para
makhluk halus segera menghentikan pekerjaannya karena disangka hari telah pagi
dan matahari hampir terbit.
Permintaan Roro Jonggrang tidak
dapat terpenuhi karena masih kurang satu bangunan candi. Marahlah Joko Bandung
karena ulah dan tipu dari Roro Jonggrang. Joko Bandung mendekati Roro Jonggrang
dan berkata bahwa Roro Jonggrang keras kepala seperti batu sebagai gantinya
Roro Jonggrang lah yang akan dijadikan sebagai bangunan yang terakhir sebagai
penyelesaian dari candi tersebut, dengan seketika Roro Jonggrang berubah
menjadi arca batu besar. Demikian pula para dara yang tinggal di desa Prambanan
mendapatkan kutukan dari Bandung Bandawasa, tidak laku kawin sebelum mencapai
usia tua. Candi yang dibuat makhluk halus meskipun jumlahnya belum mencapai
seribu disebut candi sewu yang berdekatan dengan candi Roro Jonggrang.
Cekrek bersama abg Safrol :D, jago stand up comedy nih,wkwk promosi !
Perjalanan selanjutnya adalah menuju
Restoran Handayani
Setelah selesai
mengelilingi Candi Prambanan, tepat pukul 19.05 WIB langsung menuju restoran
Hadayani untuk makan malam. Menu makanan disajikan buffet dengan pilihan
makanan ayam, sup, bayam, kerupuk & juga disini terdapat live music
yang menemani makan malam kami disini.
Restoran Handayani
Jamuan di Restoran Handayani
Perjalanan selanjutnya adalah menuju D'Senopati Malioboro
Hotel
Setelah selesai makan
malam di restoran Handayani, melanjutkan perjalanan ke Hotel D’Senopati dan
pada pukul 20:27 malam tiba di Hotel lalu melakukan check in dan segera
menuju kamar lalu beristirahat. Dengan desain klasik yang mewah dan kamar yang
luas, D'Senopati Malioboro Grand Hotel terletak di distrik Gondomanan,
Yogyakarta, 200 meter dari Taman Pintar. Anda bisa menikmati hidangan lokal dan
internasional di restorannya. Tersedia tempat parkir gratis bagi kendaraan
Anda. Ada juga akses Wi-Fi gratis di seluruh area. Dengan menggabungkan nuansa
klasik dan fasilitas modern, setiap kamar di hotel ini menawarkan AC dan TV
kabel layar datar. Anda juga bisa membuat teh atau kopi dengan ketel yang ada
di kamar. Semua kamar dilengkapi kamar mandi pribadi dengan shower.
D’Senopati
Malioboro Hotel
Perjalanan hari kedua
sudah selesai, peserta ada yang pergi ke Jl. Malioboro untuk menikmati wisata
disana & ada juga peserta yang beristirahat dikamar masing-masing
sesuai dengan nomor kamar yang sudah ditentukan sebelumnya.
Day
3 → Minggu, 26 November 2017
1)
D’Senopati Malioboro Hotel → Magelang →
Candi Borobudur → Desa Wisata Candirejo → Desa Wisata Peting Sari → D’Senopati
Malioboro Hotel
Check in di D’Senopati Malioboro Hotel. Pada malam harinya sebagian ada yang
menyempatkan diri untuk pergi ke daerah Malioboro, karena jarak dari hotel ke Jl.
Malioboro ini hanya 10 menit jika berjalan kaki. Disini banyak ditemukan
pedagang-pedagang yang menjual dagangan mereka dengan bermacam-macam bentuk dan
harganya pun lumayan murah jika dibandingkan di tempat lain. Tersedia warung
makan angkringan kuliner jogja, wahana bermain serta tempat penjulan
souvenir dan pakain maupun kain khas jojga. Pada malam itu saya bersama
teman saya Talia, Titin & Panji pergi ke Jl. Malioboro ini.
Suasana Malam di Jl. Malioboro Yogyakarta
Foto di Jl. Malioboro
Suasana Malam Hari di Jl. Malioboro
Setelah asik menikmati
suasana disana dan belanja oleh-oleh langsung pulang menuju hotel
menggunakan becak dengan harga Rp.5.000,-. Tidur & bermalam dihotel D’Senopati
Malioboro Hotel.
lalu pada pagi harinya jam 09.52 WIB melanjutkan perjalanan kembali ke Candi
Borobudur (Magelang). Perjalanan dilanjutkan kembali pada pagi hari menuju
Candi Borobudur.
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur,
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Berlokasi kurang lebih 100 km di sebelah
barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta dan 40 km di sebelah
barat laut Yogyakarta.
Borobudur
memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa
utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi
oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca
buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap
tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Monumen ini
merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan
Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat
manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan
sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai
ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum
jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam
kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kamadhatu (ranah hawa nafsu),
Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud).
Candi Borobudur
Nama Bore-Budur, yang
kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata
bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore
(Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan
desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur'
mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang
berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba". Akan tetapi
arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budurberasal dari
istilah bhudhara yang berarti gunung. Banyak teori yang
berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini
kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya
"gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak
teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan
kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha"
yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain
ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan
"beduhur". Kata barakonon berasal dari kata vihara,
sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari
bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhurartinya
ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti
"di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada
di tanah tinggi.
Bentuk arsitektur Borobudur sendiri
menyerupai bunga teratai, dan postur Budha di Borobudur melambangkan Sutra
Teratai yang kebanyakan ditemui dalam naskah keagamaan Buddha mahzab Mahayana
(aliran Buddha yang kemudian menyebar ke Asia Timur). Tiga pelataran melingkar
di puncak Borobudur juga diduga melambangkan kelopak bunga teratai. Akan
tetapi teori Nieuwenkamp yang terdengar luar biasa dan fantastis ini banyak
menuai bantahan dari para arkeolog. pada daratan di sekitar monumen ini telah
ditemukan bukti-bukti arkeologi yang membuktikan bahwa kawasan sekitar
Borobudur pada masa pembangunan candi ini adalah daratan kering, bukan dasar
danau purba.
Tiket masuk ke Candi Borobudur
Pengunjung di Candi BorobudurTour Guide (Mr.Roy) bersama Local Guide Cndi Borobudur (Mr.Yuli)
Elfi Tri Oktaviani
Juliya Fiyanti
Liana
Tim menyempatkan diri untuk berfoto di Candi Borobudur
Foto Bersama di Kawasan Candi Borobudur
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Desa Wisata Candrejo
Pada pukul 12:09
siang, tiba di desa wisata Candirejo dan akan melakukan aktifitas bersepeda,
belajar cara membuat rengginang, memetik rambutan walaupun bersamaan dengan
main air hujan karena kondisi pada saat itu sedang hujan deras & lalu makan
siang.
Desa Wisata Candirejo
Desa Candirejo berasal
dari kata Candigrha. Seiring waktu berjalan lama kelamaan berubah menjadi
candirejo. Desa
Candirejo memiliki masyarakat yang mempunyai semangat untuk maju dan berkembang,
ditingkat pemerintah maupun masyarakat luas pada umumnya. Kebudayaan yang
berkembang dalam masyarakatnya menjadi potensi yang bisa dikembangkan sebagai
daerah tujuan wisata berbasis masyarakat, yakni kerajinan pandan-bambu, sistem
pertanian, budaya, tempat-tempat potensial untuk melakukan kegiatan pengamatan
aktivitas harian masyarakat, keindahan pemandangan dan kegiatan trekking.
Kehidupan masyarakat desa Candirejo yang masih agraris
didominasi oleh kegiatan pertanian. Jika mereka ingin menjual hasil panen dalam
jumlah besar maka mereka akan menuju ke pasar Borobudur atau pasar Jagalan.
Delman (andong) merupakan alat transportasi setempat yang masih banyak
dipergunakan untuk kegiatan ekonomi antardesa. Rumah tradisional mereka
berbentuk rumah jawa Kampung dan Limasan. Rumah dan dapur merupakan bagian yang
terpisah dan ini masih tampak pada beberapa rumah. Kayu bakar masih merupakan
pilihan utama sebagai bahan bakar rumah tangga.
Desa wisata Candirejo
menawarkan beberapa paket wisata. Berikut daftar paket-paket wisata yang
terdapat di Candirejo meliputi:
a.
Tamasya
keliling desa
Paket
ini menawarkan eksplorasi desa Candirejo baik dengan berjalan kaki, bersepeda
maupun menggunakan delman (andong) maupun odond-odong. Pada
kesempatan ini, para pelancong akan disuguhi dengan keunikan tradisi dan budaya
masyarakat setempat, kesenian dan kerajinan rakyat, serta metode sistem
pertanian tradisional.
b . Wisata Menoreh
Paket ini menawarkan kesempatan para pelancong untuk mendapatkan
pengalaman yang tak terlupakan tentang kehidupan sehari-hari dari masyarakat
yang tinggal di kawasan Menoreh. Pada kesempatan ini, para pelancong akan
menemukan kehidupan habitat asli dari burung-burrung yang hidup didaerah ini.
Para pelancong juga dapat menikmati keindahan kebun-kebun tanaman obat dan
melihat system pertanian tradisional yang diterapkan.
c. Sistem pertanian Desa
Paket wisata ini akan meningkatkan kesadaran kita akan
pentingnya pelestarian dan pemeliharaan sumber-sumber daya alam, terutama yang
berada di desa Candirejo. Para pelancong dapat langsung merasakan dan
mengerjakan bagaimana rasanya berinteraksi dengan alam di areal pertanian, juga
dapat ikut berpartisipasi dalam memanen buah-buahan segar langsung dari lokasi
pembudidayaannya.
d. Aktifitas Sungai
Ingin dapat menangkap ikan selincah para penduduk lokal? Bila
ya, mari ikuti paket wisata ini dan bergabung dengan komunitas “Nylantrang”
(komunitas para penangkap ikan). Para pelancong dapat merasakan sendiri
asyiknya menangkap ikan di sungai,juga dapat menikmati segarnya berenang dan
mandi di sungai, tentu saja semua itu dalam pengawasan pemandu wisata.
e. Pendidikan Lingkungan
(alam)
Paket wisata ini menawarkan pendidikan tidak langsung tentang
lingkungan hidup kepada para pelancong. Para pelancong diharapkan dapat
mengerti dan sadar akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan alam dan
lingkungan demi kelangsungan hidup saat ini dan generasi mendatang. Pelajarilah
sistem pertanian organik, proses produksi bibit-bibit organik, dan bentuk
pelestarian alam yang dilakukan oleh masyarakat setempat, misalnya “ilag-ilag’.
f. Kehidupan Masyarakat
Setempat
Para pelancong dapat tinggal disebuah pondok penginapan milik
penduduk dan merasakan susasana langsung tradisional Jawa yang masih sangat
melekat ditiap-tiap keluarga. Disini, para pelancong dapat mengamati rutinitas
sehari-hari dari masyarakat setempat, mulai dari menyiapkan masakan, cara
memasak, sampai suasana tinggal di rumah-rumah desa.
g. Kesenian Tradisional
Para pelancong memiliki kesempatan untuk menikmati berbagai
kesenian tradisional di desa Candirejo. Tiap-tiap kesenian memiliki
karakteristiknya masing-masing. Aktifitas menikmati kesenian tradisional di
tengah-tengah komunitas penduduk desa akan memberikan nuansa tersendiri bagi
para pelancong. Kegiatan mengelilingi desa dengan menggunakan sepeda dengan
pemandangan disepanjang perjalanan yang sangat indah. hamparan sawah dan
perkebunan milik warga setempat semakin menambah kesan ekowisata didesa ini.
dapat dilihat banyaknya padi, tanaman palawija, serta rempah-rempah, serta
pohon rambutan yang sedang matang semakin menambah daya tarik untuk melakukan
kegiatan memetik buah rambutan tersebut. Rombongan kami mengunjungi tempat
pembuatan rengginang yang ada di desa Candirejo ini.
Persiapan Keliling Desa Candirejo
Hamparan Perkebunan (Agrowisata)
Setelah melewati hamparan perkebunan selanjutnya menuju ke tempat pembuatan rengginang.
Rengginang House
Keripik rengginang
terbuat dari beras ketan yang terdapat dua varian rasa yaitu gurih (asin) dan
manis.
Cara
pembuatannya:
1 . Beras
ketan direndam selama 2-3 jam, lalu di steam.
2 . Setelah
di steam beri rasa bawang putih dan garam yang sudah diblender (untuk
rasa gurih), untuk rasa manis tambahkan dengan gula pasir.
3 . Lalu
di steam sebentar, angkat dan diamkan hingga dingin lalu di cetak.
4 . Setelah
di cetak, jemur hingga kering lalu di oven. Setelah di oven, siap untuk di
goreng. (Mrs. Ikik – Local Guide).
Penjelasan & Praktek Pembuatan Rengginang
Rengginang
Perjalanan
selanjutnya adalah menuju Desa Wisata Pentingsari
Desa wisata Pentingsari adalah salah satu desa wisata yang ada di
Yogyakarta, terletak di Kabupaten Sleman tepatnya didesa Umbulharjo, kecamatan
Cangkringan. Secara geografis, desa wisata Pentingsari berada dibawah kaki
gunung Merapi. Hal itu membuat desa ini selalu diselimuti hawa sejuk baik siang
ataupun malam. Pentingsari adalah sebuah dusun yang ditetapkan sebagai desa
wisata sejak tahun 2008. Tiap tahun kunjungan kedesa wisata ini selalu
meningkat, khususnya wisatawan mancanegara. Desa wisata Pentingsari mempunyai
potensi besar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, selain memiliki
pemandangan yang indah di latari landscape megahnya gunung merapi, desa
ini juga memiliki 3 aspek unggulan yang membuat banyak pengunjung yang datang
berkunjung ke desa ini.
Aspek tersebut meliputi: 1.
Keunikan alamnya yang terjaga. Dapat dilihat dari hamparan sawah yang luas
membentang. 2. Sistem kerja dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Dapat dilihat
hampir semua tenaga kerja dan pengelola desa wisata Pentingsari adalah warga
lokal. 3. Budaya. Warga lereng Merapi umumnya masih memegang teguh budaya Jawa,
bisa dilihat dari arsitektur bentuk rumah & homestay khasnya yaitu
Joglo. Berkunjung ke desa Pentingsari ini pengunjung bisa menikmati paket
wisata dan fasilitas lengkap dengan harga yang masih terjangkau, biasanya orang
yang memesan paket wisata ini yaitu para rombongan pekerja kantor, wisatawan
asing, atau wisatawan lokal yang sedang mengadakan acara tertentu di
Jogja dan menyempatkan diri untuk ke desa wisata ini.
Untuk
menginap di homestay permalamnya dikenakan biaya sebesar Rp.70.000/orang
sudah termasuk makan 3x plus snack. Untuk biaya tour guide
sebesar Rp.70.000, terdapat juga fasilitas permainan dialam bebas atau outbond
yang bisa disewakan per harinya Rp.15.000/orang. Pada
pukul 17:07 sore tiba di desa wisata Peting Sari. Dalam kegiatan dibagi menjadi
2 bagian yaitu 1 bagian yang ingin mengikuti ke sawah untuk belajar menanam
padi & lava tour (mengelilingi jalan menuju bunker kali adem di kaki
gunung merapi & museum sisa hartaku bekas peninggalan kejadian letusan
gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010. Perjalanan menggunakan mobil jeep
dengan menempuh jalan yang cukup terjal dan ekstrim. Dengan membayar mobil jeep
sebesar Rp.350.000/ 4 s.d 5 orang 1 mobil jeep. Disini kami melihat bunker yang
digunakan oleh 2 orang relawan yang dulunya berada disana untuk berlindung dari
letusan gunung Merapi, tetapi yang terjadi relawan ini meninggal. Hal ini
dikarenakan mereka mengira hanya awan panas saja tetapi pada kenyataannya
adalah material panas yang keluar dari letusan tersebut sehingga mereka tidak
bisa lari dan terjebak didalam bunker ini. Lalu perjalanan dari bunker
dilanjutkan ke museum sisa hartaku. Museum ini adalah sebuah rumah bekas
peristiwa letusan gunung Merapi tersebut. Banyak terdapat peralatan,
barang-barang rumah tangga, foto keluarga, maiann anak, buku, maupun fosil
hewan yang merupakan bukti dari kejadian letusan gunung Merapi tersebut.
Anggota komunitas Jeep bersama masyarakat lokal bekerjasama untuk mengelola
desa ini, sehingga mereka membawa tamu mengunjungi bunker kali adem, kuburan
korban letusan serta ke museum sisa hartaku.
Papan Nama & Penunjuk Lokasi
Dibagi menjadi 2 tim : pertama tim 1 tetap didesa untuk belajar menanam padi & membajak sawah. Kedua tim 2 mengikuti lava tour ke Bunker Kaliadem & Museum Sisa Hartaku.
Belajar di Persawahan
(Menanam Padi & Membajak Sawah)
Koko ganteng lagi persiapan tour ke Bunker Kaliadem , wkwk
Tour Menuju Bunker Kaliadem
Foto Bersama di Bunker Kaliadem
Museum Sisa Hartaku
Peninggalan Sisa Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada
pukul 12 lebih 5 menit 40 detik hari Jumat 5 November 2010
Foto Bersama di Museum Sisa Hartaku
Setelah selesai
menanam padi & lava tour, pada pukul 20:37 malam, melanjutkan
perjalanan ke transmart (uncle k) untuk makan malam. Setelah makan malam,
kembali ke hotel D’Senopati pada pukul 22:08 malam.
Menu Makan malam di Uncle K
Perjalanan hari
ketiga telah selesai dan besok hari adalah waktu untuk pulang ke Batam.
Day
4 → Senin, 27 November 2017
1) D’Senopati
Malioboro Hotel → Pusat oleh-oleh Bandar Jaya → Bandara Adi Sumarmo → UIB
(Batam)
Setelah selesai
sarapan, tepat jam 08.20 WIB rombongan kami check out dari D’Senopati
Malioboro Hotel & melanjutkan ke pusat oleh-oleh Bandar Jaya untuk membeli
oleh-oleh Jojga. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Bandara Adi Sumarmo
Solo. Penerbangan jam 1.30 WIB, tetapi mengalami delay sehingga baru
bisa berangkat pukul 14.30 WIB. Perjalanan selama 1 jam 50 menit akhirnya jam
17.20 WIB kami sampai di Bandara Hangnadim Batam & langsung menuju ke
Universitas Internasional Batam.
Pusat Oleh-Oleh Bandar Jaya
Bandara Adi Sumarmo Solo
Pulangnya Peserta Field Trip Menuju
UIB
Pukul 18.30 WIB
sampai di Universitas Internasional Batam & review perjalanan serta
mengumpulkan tugas yang diberikan oleh ibu Lia mata kuliah Manajemen Paket
Wisata. Tugas ini berisi tentang penulisan seluruh rangkaian kegiatan yang kami
lakukan selama 4D3N. Mulai dari millege, jam, tempat & informasi lain yang
terkait, lalu selanjutnya pulang kerumah masing-masing untuk beristirahat.
Oleh-Oleh yang di beli di Solo
Bakpia Jogja
Baju Kaos Jogja
Gantungan Kunci Jogja
Note:
Oke semuanya, pada kesempatan ini kami berkesempatan untuk menjelajah potensi
wisata yang ada di Pulau Jawa. Jadi inilah sedikit informasi &
pengalaman mengenai perjalanan Field Trip Semarang-Solo-Jogja tanggal 24
November - 27 November 2017 Program Studi S1 Manajemen Konsentrasi Pariwisata,
Universitas Internasional Batam. Perjalanan dilakukan selama 4D3N dengan
berpindah dari kota 1 kekota yang lain. Disini kami bukanlah liburan semata,
kami mendapatkan tugas dari matakuliah yang kami tempuh seperti ecotourism,
manajemen paket wisata, pemandu wisata & ekonomi pariwisata. Disini kami
belajar bagaimana menjadi tour leader & tour guide yang
benar, mempelajari keberagaman, keunikan, pengelolaan & ciri khas disuatu
daerah wisata. Mempelajari ekowisata disuatu daerah wisata serta mampu untuk
mengembangkan wawasan bagi pengelolaan desa wisata yang bisa dijadikan sasaran
untuk dikelola dengan baik agar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
yang berkunjung ke suatu daerah. Dengan pelaksanaannya berdasarkan pengelolaan wisata
berbasis masyarakat. Masyarakat lokal bekerjasama dengan pemerintah untuk
membangun dan mengembangkan desa wisata agar tersedianya sarana & prasarana
yang memadai bagi wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah wisata yang
dikunjungi. Mungkin ini saja sedikit informasi bagi teman-teman. Jika
teman-teman tertarik untuk mengunjungi Pulau Jawa khususnya untuk berwisata
& mendapatkan pengetahuan, silakan untuk mengunjungi objek wisata yang ada. Banyak lagi wisata yang sangat bagus dan menarik yang bisa dicermati. Silakan
menjelajah Indonesia, karna keindahan alam di Indonesia tidak kalah dengan
keindahan alam di negara lain. Cintailah negeri sendiri, sebelum mencintai negeri
yang lain, hehe. Berkeliling dunia selagi kamu bisa & rasakan sensasi
berwisata yang tidak ada duanya. Semoga sedikit informasi & pengalaman ini
bisa menjadi wawasan & bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, mohon maaf atas
silaf & kata dari penulis. Salam Pariwisata Indonesia, Wonderful !!!
Check
this out for video, enjoy for your wachting :)
FIELD
TRIP SEMARANG - SOLO - JOGJA
24 - 27 NOVEMBER 2017
S1 MANAJEMEN KONSENTRASI PARIWISATA UIB
24 - 27 NOVEMBER 2017
S1 MANAJEMEN KONSENTRASI PARIWISATA UIB
THANK YOU FOR ATTENTION