Senin, 11 Desember 2017

Tour Semarang - Solo - Jogja UIB Tourism 2017



FIELD TRIP SEMARANG - SOLO - JOJGA
4D3N
24 - 27 NOVEMBER 2017
S1 MANAJEMEN KONSENTRASI PARIWISATA 
UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

           A.    Pengertian Pariwisata

Menurut Marpaung (2002:13) “Pariwisata juga dilihat sebagai perpindahan sementara yang dilakukan manusia keluar dari rumahnya menuju ke suatu daya tarik wisata dengan tujuan menghindari sejenak pekerjaan-pekerjaan rutin dan aktivitas yang dilakukan selama mereka tinggal disuatu daya tarik wisata yang dituju adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka, dengan cara memanfaatkan atau menggunakan fasilitas serta layanan yang disediakan oleh para pengusaha pariwisata di daya tarik wisata yang dikunjunginya. Pariwisata yang sekarang ini adalah proses pengembangan, produksi dan pemasaran yang mulai giat dilancarkan untuk memenuhi kebutuhan orang banyak. Oleh karena itu, pariwisata sangat berhubungan erat dalam kegiatan yang dilakukan sukarela yang bersifat sementara dalam menikmati objek dan daya tarik wisata.
          B.     Pengertian Pramuwisata (Guide)
      Pariwisata adalah petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yang diperlukan wisatawan. Merupakan seseorang yang bertugas memberikan bimbingan, penjelasan dan petunjuk tentang objek wisata serta membantu keperluan wisata lainnya.
          C.    Pengertian Ekowisata
      Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society (1990) sebagai berikut : " Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat ". Dari definisi tersebut maka kegiatan ekowisata lebih mengutamakan pada usaha-usaha dalam skala kecil dan menekankan pada kepentingan pelestarian lingkungan dan sosial masyarakat setempat. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan ekowisata adalah : 
  1.  Jumlah pengunjung terbatas atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial-budaya masyarakat.
  2.  Menerapkan pola wisata ramah lingkungan.
  3.  Menerapkan pola wisata ramah budaya dan adat setempat.
  4.  Memberikan dampak secara langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
  5.  Tidak memerlukan modal yang besar untuk pembangunan infrastruktur pendukung.
           D.     Lingkup Kegiatan Wisata
Field Trip Semarang–Solo–Jogja Guna Pemenuhan Kebutuhan Praktikum Lapangan Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Konsentrasi Pariwisata berlangsung selama (4D3N) dari tanggal 24 – 27 November 2017 dengan kota rute tujuan Batam-Semarang-Solo-Magelang-Jogja-Batam.
          E.     Peserta
Peserta adalah seluruh mahasiswa semester v yang sedang mengambil matakuliah manajemen paket wisata, teknik pemandu wisata, ecotourism, pariwisata ekonomi dan ticketing. Kegiatan tersebut akan didampingi oleh dosen yang bersangkutan sebanyak 3 orang yang memiliki tugas masing-masing matakuliah yang diampu.

       F.     Susunan Kegiatan
Kegiatan Field Trip Semarang–Solo–Jogja Guna Pemenuhan Kebutuhan Praktikum Lapangan Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Konsentrasi Pariwisata berlangsung selama (4D3N) dari tanggal 24 – 27 November 2017 dengan kota rute tujuan Batam-Semarang-Solo-Magelang-Jogja-Batam dengan rincian sebagai berikut:

  Jadwal Kegiatan Field Trip Semarang–Solo–Jogja
 
       G.      Rincian Kegiatan
      Day 1 → Jum’at, 24 November 2017
 1      1)   Universitas Internasiona Batam → Bandara Hangnadim Batam → Bandara Ahmad Yani Semarang → Lunch (Restoran Kampung Laut) → Kuil Sampokong → Desa Wisata Kandri → Dinner (Restoran Ramayana) → Hotel Amarelo Solo.


DESKRIPSI PERJALANAN
Titik point sebelum keberangkatan adalah di Universitas Internasional Batam. Peserta berjumlah 42 orang mahasiswa pariwisata semester V dan 3 orang dosen pembimbing. Perjalanan dimulai pada jam 07.08 WIB menuju Bandara Hangnadim Batam. Dalam hal ini dibagi menjadi beberapa tim. Tim kami meliputi saya sendiri Juliya Fiyanti, Elfi Tri Oktafiani & Liana.

Peserta Field Trip Semarang-Solo-Jogja

Foto bersama anggota tim

Perjalanan dari UIB ke Bandara Hangnadim Batam dengan menggunakan 2 bus dan sampai pada pukul 08.25 WIB. Check in, boarding dan melanjutkan perjalanan ke Bandara Ahmad Yani Semarang.

 Bandara Hangnadim Batam

Bandara Ahmad Yani Semarang
 Kedatangan rombongan di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 12.15 WIB disambut oleh Bapak Roy (tour guide), Bapak Eko (driver), Bapak Ketut (CO driver). Perjalanan dilanjutkan ke Rumah Makan Kampung Laut untuk makan siang. Rombongan kami sampai di restoran ini pada pukul 12.33 WIB untuk makan siang. Untuk penyajian makanan bagi peserta field trip adalah dengan sajian buffet. Tersedia cream corn soup, steam brokoli, sayur capcay, daging , mie goreng dan ayam. 

Tour Guide (Mr.Roy)

                                                               


 

Rain Resto &
Pemandangan di Restoran Kampung Laut





















Taman Bermain di Restoran Kampung Laut
Foto Bersama di Restoran Kampung Laut Semarang

Rumah Makan Kampung Laut Semarang
Alamat: Puri Maerokoco Jl. Anjasmoro Tawang Mas Kota Semarang Jawa Tengah
Nomor Telepon: 024 7617289 – 70793500
Jam Buka: Hari Senin hingga Sabtu 11:30 am -10:00 pm
Hari Minggu 10:00 am – 10:00 pm


Perjalanan selanjutnya adalah menuju Kuil Sampokong
Pada saat sampai waktu menunjukkan pukul 14.45 WIB dan kami langsung berkeliling disekitar Kuil Sampokong ini sambil mengambil beberapa foto & video untuk tugas yang harus diselesaikan. Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He/Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati laut Jawa, namun saat melintasi laut Jawa, banyak awak kapalnya yang jatuh sakit, kemudian ia memerintahkan untuk membuang sauh. Kemudian merapat ke pantai utara Semarang untuk berlindung di sebuah Goa dan mendirikan sebuah masjid di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng.
Bangunan itu sekarang telah berada di tengah kota Semarang di akibatkan pantai utara Jawa selalu mengalami proses pendangkalan yang di akibatkan adanya proses sedimentasi sehingga lambat-laun daratan akan semakin bertambah luas kearah utara. Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan kawin dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang di tempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam, di Klenteng ini juga terdapat Makam Seorang Juru Mudi dari Kapal Laksamana Cheng Ho. Di kuil ini juga tersedia jajanan pasar bagi wisatawan yang datang berkunjung.
Berikut rincian biaya & kegiatan yang bisa dilakukan:
      1  .      Entrance fee sampokong temple : Rp 5.000
      2 .      Traditional clothes : Rp 100.000
      3 .      Sembahyang : Rp 28.000


      Kuil Sampokong

     Menyempatkan Diri Berfoto di Kuil Sampokong


                                Perjalanan selanjutnya adalah menuju Desa Wisata Kandri

Desa Wisata Kandri

Pada saat sampai didesa ini waktu menunjukkan pukul 16.28 WIB dan kami disambut oleh guide lokal yaitu Bapak Edi. Untuk masuk kedalam desa tersebut tidak bisa menggunakan bus yang kami gunakan, jadi alat transportasi yang ada adalah odong-odong. Kami  diantar ke koperasi/balai desa yang telah disediakan oleh warga setempat. Disana kami dijelaskan mengenai pengelolaan desa wisata tersebut serta disajikan olahan kuliner  berbahan dasar singkong. Didesa ini memiliki perkebunan yang cukup bagus, mulai dari sawahnya hingga tanaman palawija lainnya. Untuk olahan singkong sendiri diolah karena disini banyak menghasilkan tanaman ini sehingga masyarakat mempunyai ide untuk mengolah singkong tersebut. Disana kami disajikan makanan seperti sego ketek, wingko babat & es dawet. Kami dijelaskan mengenai penanaman hingga pengolahan singkong tersebut. Untuk prakteknya cara membuat es dawet berbahan dasar ubi ungu. Desa Wisata Kandri ini mempunyai luas wilayah 245,490 ha. Dan terbagi menjadi 4 RW dan  total ada 26 jumlah RT. Dari keempat RW tersebut mempunyai ciri khas nya masing-masing. Misalnya di RW I ada yang namanya wisata edukasi yang akan dijadikan sebagai kampung Inggris dan pendidikan alam. Sedangkan di RW II sebagai arena perkebunan yang dilengkapi dengan aneka buah. Dimana juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk outbond. Kemudian di RW III sebagai kawasan budaya, sebelumnya untuk pementasan kesenian berupa wayang kulit, wayang suket, ketoprak, jathilan, dan kesenian lesung.Sementara di RW IV yang banyak dihuni warung makanan khas berpotensi sebagai wisata kuliner, dengan aneka makan yang seirng dijual meliputi kripik kulit pisang dan nasi kera. Nah, untuk kalian yang penasaran dengan Desa Wisata kandri ini bisa cek di @kampoengtelo & https://twitter.com/kampoengtelo

  Odong-Odong (Alat Transportasi untuk Masuk Kedalam Desa Wisata Kandri)

Suasana pada saat di Desa Wisata Kandri

Perkebunan di Desa Wisata Kandri

 Olahan Singkong (Segoketek)


Olahan Singkong (Wingko)

Foto Bersama Pengelola Desa Wisata Kandri

Setelah kegiatan selesai, dari desa wisata Kandri perjalanan selanjutnya adalah mengunjungi restoran Ramayana untuk makan malam. Waktu menunjukkan pukul 19.45 WIB dan kami sampai di restoran Ramayana. Direstoran ini menyediakan makan malam untuk peserta field trip bersifat buffet. Dengan menu yang tersedia seperti sate ayam, ayam krispy, sayur, sambal, kerupuk, sup ayam, dan dessert (buah segar) & teh hangat. Setelah selesai menyantap makan malam, tiba waktunya untuk check in di Hotel Amarelo Solo.
Hotel Amarelo Solo
Pada pukul 21.23 sampailah kami di Hotel Amarelo Solo & langsung melakukan proses check in. Amarelo Hotel Solo memiliki lokasi strategis, 10 menit jalan kaki dari Pasar Klewer dan Pusat grosir Solo. Tersedia Brique Restaurant dengan sajian makanan indonesia & internasional.
Brique Restaurant 

Pemandangan diluar Brique Restaurant
Perjalanan hari pertama selesai sampai disini, setiap peserta beristirahat dikamar masing-masing sesuai dengan nomor kamar yang telah dibagi sebelumnya.
Day 2 → Sabtu, 25 November 2017
              1)      Hotel Amarelo Solo → Keraton Solo (Mangkunegaran) → Pusat Grosir Solo → Jogja → Prambanan Galery Restaurant →  (Kantor Marketing Candi Prambanan (Candi Prambanan) → D’Senopati Malioboro Hotel
        Pada pukul 08.45 peserta field trip check out dari Hotel Amarelo Solo dan perjalanan dilanjutkan ke Keraton Solo (Istana Mangkunegaran).

Keraton Solo (Istana Mangkunegaran)
Istana Mangkunegaran ( Bahasa Jawa: Pura Mangkunagaran, Hanacaraka adalah istana resmi Kadipaten Praka Mangkunegaran dan tempat kediaman para penguasanya (Sampeyan Ingkang Jumeneng). Bangunan ini berada di Surakarta. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1757 oleh Mangkunegara I dengan mengikuti model keratin.
Secara arsitektur kompleks bangunannya memiliki bagian-bagian yang menyerupai keraton, seperti memiliki pamédanpendapapringgitandalem, dan keputrèn. Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok, hanya bagian pamédan yang diberi pagar besi. Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran ditandatangani oleh kelompok Raden Mas Said,  Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwana I), Sunan Pakubuwana III, dan VOC pada tahun 1757. Pangeran Sambernyawa, julukan bagi Raden Mas Said, diangkat menjadi "Pangeran Adipati" bergelar Mangkunegara I. Sebagaimana bangunan utama di Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta, Istana Mangkunegaran mengalami beberapa perubahan. Perubahan ini tampak pada ciri dekorasi Eropa yang populer saat itu. Pada saat memasuki keraton ini waktu menunjukkan pukul 08.52 WIB dan kami disambut oleh guide lokal yang bernama ibu Marianti.
Setelah Pendopo terdapat rumah bagi para Raja dan pangeran yang sudah meninggal dunia sehingga saat memasuki ruangan tersebut harus berpakaian dengan sopan, menjaga tutur kata dan ucapan serta tidak boleh merekam dan mengambil photo. Didalam ruangan tersebut terdapat berbagai macam photo, alat untuk menari para penari, keris jaman dulu, serta harimau dan macam tutul yang diawetkan. Konon katanya suatu malam harimau dan macan tersebut dapat hidup dan berjalan mengelilingi area tersebut dengan tujuan melindungi tempat privasi tersebut dan menjaga para raja.
Hiasan langit-langit Pendopo yang bernama Kumudawati berwarna terang memiliki arti tersendiri yaitu:
    1 .      Kuning (bermakna selalu siaga)
    2 .      Biru (mencegah bencana)
    3 .      Hitam (melawan kemarahan)
    4 .      Hijau (melawan stress)
    5 .      Putih (melawan hawa nafsu)
    6 .      Orange (melawan rasa takut)
    7 .      Merah (melawan kejahatan)
    8 .      Ungu (melawan pikiran jahat)

Hiasan langit-Langit

        Memeluk Tiang di Pendopo Istana Mangkunegaran
                Menurut kepercayaan di keraton Solo, apabila seseorang dapat memeluk tiang tersebut sampai mengenai telunjuk jari, maka apa yang ingin dicapai dapat terwujud. Didalam pendopo terdapat gamelan dan juga didalam istana pangeran terdapat benda-benda sejarah pada zaman kerajaan tersebut.  Tetapi sayangnya tidak boleh untuk mengambil foto maupun video didalamnya dikarenakan ruangan itu memang masih sakral & untuk masuk saja kita harus melepas alas kaki serta tidak boleh berisik karena takut menggangu yang tinggal didalam ruangan tersebut.

       Alat Musik Gamelan

        Foto bersama Local Guide (Ibu Marianti)

      Foto Bersama rekan mahasiswa dan tour guide

 
Foto Bersama di Keraton Solo (Istana Mangkunegaran)

               Perjalanan selanjutnya adalah menuju Pusat grosir Solo
Pusat Grosir Solo (PGS) adalah pusat belanja yang terletak di pusat kota Surakarta, yaitu di daerah Gladag. Pedagang-pedagang di PGS melayani pembelian baik secara grosir maupun eceran untuk aneka produk sandang, terutama batik di Kota Solo . PGS merupakan salah satu pusat perbelanjaan batik cukup besar dan lengkap di Kota Solo. Pusat Grosir Solo telah berhasil menjadi pusat belanja bagi produk-produk tekstil dan pakaian jadi terutama produk-produk batik bagi masyarakat Kota Solo dan kota-kota lainnya di tanah air.
Kenyamanan berbelanja yang diberikan kepada para pengunjung merupakan nilai positif untuk terus meningkatkan penjualan bagi tenant-tenant yang telah bergabung di dalamnya. Kenyamanan ini dihadirkan dari penyediaan fasilitas-fasilitas gedung yang lengkap untuk membantu dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Paduan area belanja dengan area pariwisata yaitu komplek Keraton Surakarta Hadiningrat dan Keraton Istana Mangkunegaran Surakarta, berhasil mendatangkan pengunjung dengan tingkat konsumsi yang tinggi, terutama pakaian batik yang biasa mereka beli dalam jumlah banyak sebagai buah tangan. Kegitan yang dilakukan disini memakan waktu sekitar 1.30 menit dari pukul 10.40 WIB – 12.10 WIB dan setelah berbelanja perjalanan dilanjutkan ke Jogja tepatnya ke prambanan gallery restaurant untuk makan siang.

Pusat Grosir Solo

  Perjalanan selanjutnya adalah menuju Gallery Prambanan Restaurant
Restoran ini terletak tidak jauh dari Candi Prambanan. Menawarkan menu khas Jawa dengan cita rasa yang berbeda dari makanan yang biasanya dimakan di Kepulauan Riau khususnya di kota Batam. Sajian berbentuk buffet & dilayani dengan pemilik restoran dan waiter/waiters dengan sangat ramah. Setelah selesai makan perjalanan dilanjutkan kembali menuju Candi Prambanan.


 
Gallery Prambanan Restaurant

Perjalanan selanjutnya adalah menuju Candi Prambanan 
 Sebelum berkeliling melihat Candi Prambanan, rombongan kami memasuki Kantor Marketing Wisata Candi Prambanan & dijelaskan mengenai pengelolaan, kerjasama dan sejarah Candi Prambanan bersama dengan GM pengelola wisata ini serta narasumber lain yang terkait. Setelah selesai langsung berkeliling wisata Candi Prambanan & berfoto bersama.
           Sharing bersama GM pengelola wisata ini serta narasumber lain yang terkait

Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar dan tercantik di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta,Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha bahasa Sansekerta) yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.

Kompleks Candi Prambanan 

Candi Brahma

Candi Siwa

Candi Wisnu
         Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di pengging, sang raja mempunyai putra yang bernama Joko Bandung, Di Prambanan terdapat sebuah kerajaan, rajanya bernama Raja Boko. Sang raja mempunyai seorang putri berwajah cantik yang bernama Roro Jonggrang. Ketika Joko Bandung memasuki istana kaputren, Ia melihat Roro Jonggrang yang cantik jelita, Ia pun langsung jatuh cinta dan ingin memperisterinya. Namun Roro Jonggrang berusaha mengelak karena Roro Jonggrang tau bahwa pembunuh ayahnya adalah Joko Bandung. Namun untuk menolak begitu saja Roro Jonggrang tidak berani, maka Ia mengajukan syarat kepada Joko Bandung untuk membuat seribu candi dua sumur yang sangat dalam, dalam waktu satu malam. Joko Bandung pun menerima persyaratan tersebut dan meminta bantuan makhluk halus untuk membantunya, namun Roro Jonggrang membangunkan gadis-gadis desa Prambanan agar menumbuk pada sambal memukul-mukulkan alu pada lesung sehingga kedengaran suara yang riuh. Ayam jantanpun berkokok, sehingga para makhluk halus segera menghentikan pekerjaannya karena disangka hari telah pagi dan matahari hampir terbit. 
Permintaan Roro Jonggrang tidak dapat terpenuhi karena masih kurang satu bangunan candi. Marahlah Joko Bandung karena ulah dan tipu dari Roro Jonggrang. Joko Bandung mendekati Roro Jonggrang dan berkata bahwa Roro Jonggrang keras kepala seperti batu sebagai gantinya Roro Jonggrang lah yang akan dijadikan sebagai bangunan yang terakhir sebagai penyelesaian dari candi tersebut, dengan seketika Roro Jonggrang berubah menjadi arca batu besar. Demikian pula para dara yang tinggal di desa Prambanan mendapatkan kutukan dari Bandung Bandawasa, tidak laku kawin sebelum mencapai usia tua. Candi yang dibuat makhluk halus meskipun jumlahnya belum mencapai seribu disebut candi sewu yang berdekatan dengan candi Roro Jonggrang. 
Cekrek bersama abg Safrol :D, jago stand up comedy nih,wkwk promosi !


            Perjalanan selanjutnya adalah menuju Restoran Handayani
Setelah selesai mengelilingi Candi Prambanan, tepat pukul 19.05 WIB langsung menuju restoran Hadayani untuk makan malam. Menu makanan disajikan buffet dengan pilihan makanan ayam, sup, bayam, kerupuk & juga disini terdapat live music yang menemani makan malam kami disini.
 

Restoran Handayani

Jamuan di Restoran Handayani

      Perjalanan selanjutnya adalah menuju D'Senopati Malioboro Hotel
Setelah selesai makan malam di restoran Handayani, melanjutkan perjalanan ke Hotel D’Senopati dan pada pukul 20:27 malam tiba di Hotel lalu melakukan check in dan segera menuju kamar lalu beristirahat. Dengan desain klasik yang mewah dan kamar yang luas, D'Senopati Malioboro Grand Hotel terletak di distrik Gondomanan, Yogyakarta, 200 meter dari Taman Pintar. Anda bisa menikmati hidangan lokal dan internasional di restorannya. Tersedia tempat parkir gratis bagi kendaraan Anda. Ada juga akses Wi-Fi gratis di seluruh area. Dengan menggabungkan nuansa klasik dan fasilitas modern, setiap kamar di hotel ini menawarkan AC dan TV kabel layar datar. Anda juga bisa membuat teh atau kopi dengan ketel yang ada di kamar. Semua kamar dilengkapi kamar mandi pribadi dengan shower.

D’Senopati Malioboro Hotel
Perjalanan hari kedua sudah selesai, peserta ada yang pergi ke Jl. Malioboro untuk menikmati wisata disana & ada juga peserta yang   beristirahat dikamar masing-masing sesuai dengan nomor kamar yang sudah ditentukan sebelumnya.

Day 3 → Minggu, 26 November 2017
                     1)     D’Senopati Malioboro Hotel → Magelang → Candi Borobudur → Desa Wisata Candirejo → Desa Wisata Peting Sari → D’Senopati Malioboro Hotel

          Check in di D’Senopati Malioboro Hotel. Pada malam harinya sebagian ada yang menyempatkan diri untuk pergi ke daerah Malioboro, karena jarak dari hotel ke Jl. Malioboro ini hanya 10 menit jika berjalan kaki. Disini banyak ditemukan pedagang-pedagang yang menjual dagangan mereka dengan bermacam-macam bentuk dan harganya pun lumayan murah jika dibandingkan di tempat lain. Tersedia warung makan angkringan kuliner jogja, wahana bermain serta tempat penjulan souvenir dan pakain maupun kain khas jojga. Pada malam itu saya bersama teman saya Talia, Titin & Panji pergi ke Jl. Malioboro ini.

         Suasana Malam di Jl. Malioboro Yogyakarta

        Foto di Jl. Malioboro

 Suasana Malam Hari di Jl. Malioboro
               Setelah asik menikmati suasana disana dan belanja oleh-oleh langsung pulang menuju hotel  menggunakan becak dengan harga Rp.5.000,-. Tidur & bermalam dihotel D’Senopati Malioboro Hotel. lalu pada pagi harinya jam 09.52 WIB melanjutkan perjalanan kembali ke Candi Borobudur (Magelang). Perjalanan dilanjutkan kembali pada pagi hari menuju Candi Borobudur.

                                 Perjalanan selanjutnya adalah menuju Candi Borobudur
              Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Berlokasi kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma). Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kamadhatu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud).

Candi Borobudur
Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba". Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budurberasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung. Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata barakonon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhurartinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Bentuk arsitektur Borobudur sendiri menyerupai bunga teratai, dan postur Budha di Borobudur melambangkan Sutra Teratai yang kebanyakan ditemui dalam naskah keagamaan Buddha mahzab Mahayana (aliran Buddha yang kemudian menyebar ke Asia Timur). Tiga pelataran melingkar di puncak Borobudur juga diduga melambangkan kelopak bunga teratai. Akan tetapi teori Nieuwenkamp yang terdengar luar biasa dan fantastis ini banyak menuai bantahan dari para arkeolog. pada daratan di sekitar monumen ini telah ditemukan bukti-bukti arkeologi yang membuktikan bahwa kawasan sekitar Borobudur pada masa pembangunan candi ini adalah daratan kering, bukan dasar danau purba.
 
Tiket masuk ke Candi Borobudur
                                                      Pengunjung di Candi Borobudur
                       Tour Guide (Mr.Roy) bersama Local Guide Cndi Borobudur (Mr.Yuli)

Elfi Tri Oktaviani
Juliya Fiyanti

Liana
   Tim menyempatkan diri untuk berfoto di Candi Borobudur


Foto Bersama di Kawasan Candi Borobudur

       Perjalanan selanjutnya adalah menuju Desa Wisata Candrejo
Pada pukul 12:09 siang, tiba di desa wisata Candirejo dan akan melakukan aktifitas bersepeda, belajar cara membuat rengginang, memetik rambutan walaupun bersamaan dengan main air hujan karena kondisi pada saat itu sedang hujan deras & lalu makan siang.

Desa Wisata Candirejo

Desa Candirejo berasal dari kata Candigrha. Seiring waktu berjalan lama kelamaan berubah menjadi candirejo. Desa Candirejo memiliki masyarakat yang mempunyai semangat untuk maju dan berkembang, ditingkat pemerintah maupun masyarakat luas pada umumnya. Kebudayaan yang berkembang dalam masyarakatnya menjadi potensi yang bisa dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata berbasis masyarakat, yakni kerajinan pandan-bambu, sistem pertanian, budaya, tempat-tempat potensial untuk melakukan kegiatan pengamatan aktivitas harian masyarakat, keindahan pemandangan dan kegiatan trekking.

Kehidupan masyarakat desa Candirejo yang masih agraris didominasi oleh kegiatan pertanian. Jika mereka ingin menjual hasil panen dalam jumlah besar maka mereka akan menuju ke pasar Borobudur atau pasar Jagalan. Delman (andong) merupakan alat transportasi setempat yang masih banyak dipergunakan untuk kegiatan ekonomi antardesa. Rumah tradisional mereka berbentuk rumah jawa Kampung dan Limasan. Rumah dan dapur merupakan bagian yang terpisah dan ini masih tampak pada beberapa rumah. Kayu bakar masih merupakan pilihan utama sebagai bahan bakar rumah tangga.

Desa wisata Candirejo menawarkan beberapa paket wisata. Berikut daftar paket-paket wisata yang terdapat di Candirejo meliputi:
           a.       Tamasya keliling desa
Paket ini menawarkan eksplorasi desa Candirejo baik dengan berjalan kaki, bersepeda maupun menggunakan delman (andong) maupun odond-odong. Pada kesempatan ini, para pelancong akan disuguhi dengan keunikan tradisi dan budaya masyarakat setempat, kesenian dan kerajinan rakyat, serta metode sistem pertanian tradisional.
          b .      Wisata Menoreh
Paket ini menawarkan kesempatan para pelancong untuk mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan tentang kehidupan sehari-hari dari masyarakat yang tinggal di kawasan Menoreh. Pada kesempatan ini, para pelancong akan menemukan kehidupan habitat asli dari burung-burrung yang hidup didaerah ini. Para pelancong juga dapat menikmati keindahan kebun-kebun tanaman obat dan melihat system pertanian tradisional yang diterapkan.
        c.       Sistem pertanian Desa
Paket wisata ini akan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya pelestarian dan pemeliharaan sumber-sumber daya alam, terutama yang berada di desa Candirejo. Para pelancong dapat langsung merasakan dan mengerjakan bagaimana rasanya berinteraksi dengan alam di areal pertanian, juga dapat ikut berpartisipasi dalam memanen buah-buahan segar langsung dari lokasi pembudidayaannya.
        d.      Aktifitas Sungai
Ingin dapat menangkap ikan selincah para penduduk lokal? Bila ya, mari ikuti paket wisata ini dan bergabung dengan komunitas “Nylantrang” (komunitas para penangkap ikan). Para pelancong dapat merasakan sendiri asyiknya menangkap ikan di sungai,juga dapat menikmati segarnya berenang dan mandi di sungai, tentu saja semua itu dalam pengawasan pemandu wisata.
        e.       Pendidikan Lingkungan (alam)
Paket wisata ini menawarkan pendidikan tidak langsung tentang lingkungan hidup kepada para pelancong. Para pelancong diharapkan dapat mengerti dan sadar akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan alam dan lingkungan demi kelangsungan hidup saat ini dan generasi mendatang. Pelajarilah sistem pertanian organik, proses produksi bibit-bibit organik, dan bentuk pelestarian alam yang dilakukan oleh masyarakat setempat, misalnya “ilag-ilag’.
      f.       Kehidupan Masyarakat Setempat
Para pelancong dapat tinggal disebuah pondok penginapan milik penduduk dan merasakan susasana langsung tradisional Jawa yang masih sangat melekat ditiap-tiap keluarga. Disini, para pelancong dapat mengamati rutinitas sehari-hari dari masyarakat setempat, mulai dari menyiapkan masakan, cara memasak, sampai suasana tinggal di rumah-rumah desa.
      g.      Kesenian Tradisional
Para pelancong memiliki kesempatan untuk menikmati berbagai kesenian tradisional di desa Candirejo. Tiap-tiap kesenian memiliki karakteristiknya masing-masing. Aktifitas menikmati kesenian tradisional di tengah-tengah komunitas penduduk desa akan memberikan nuansa tersendiri bagi para pelancong. Kegiatan mengelilingi desa dengan menggunakan sepeda dengan pemandangan disepanjang perjalanan yang sangat indah. hamparan sawah dan perkebunan milik warga setempat semakin menambah kesan ekowisata didesa ini. dapat dilihat banyaknya padi, tanaman palawija, serta rempah-rempah, serta pohon rambutan yang sedang matang semakin menambah daya tarik untuk melakukan kegiatan memetik buah rambutan tersebut. Rombongan kami mengunjungi tempat pembuatan rengginang yang ada di desa Candirejo ini.

Persiapan Keliling Desa Candirejo

Hamparan Perkebunan (Agrowisata)
 Setelah melewati hamparan perkebunan selanjutnya menuju ke tempat pembuatan rengginang.
Rengginang House
Keripik rengginang terbuat dari beras ketan yang terdapat dua varian rasa yaitu gurih (asin) dan manis.
Cara pembuatannya:
    1 .      Beras ketan direndam selama 2-3 jam, lalu di steam.
    2 .      Setelah di steam beri rasa bawang putih dan garam yang sudah diblender (untuk rasa gurih), untuk rasa manis tambahkan dengan gula pasir.
    3 .      Lalu di steam sebentar, angkat dan diamkan hingga dingin lalu di cetak.
   4 .      Setelah di cetak, jemur hingga kering lalu di oven. Setelah di oven, siap untuk di goreng. (Mrs. Ikik – Local Guide).

Penjelasan & Praktek Pembuatan Rengginang

          Rengginang

                              Perjalanan selanjutnya adalah menuju Desa Wisata Pentingsari 
Desa wisata Pentingsari adalah salah satu desa wisata yang ada di Yogyakarta, terletak di Kabupaten Sleman tepatnya didesa Umbulharjo, kecamatan Cangkringan. Secara geografis, desa wisata Pentingsari berada dibawah kaki gunung Merapi. Hal itu membuat desa ini selalu diselimuti hawa sejuk baik siang ataupun malam. Pentingsari adalah sebuah dusun yang ditetapkan sebagai desa wisata sejak tahun 2008. Tiap tahun kunjungan kedesa wisata ini selalu meningkat, khususnya wisatawan mancanegara. Desa wisata Pentingsari mempunyai potensi besar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, selain memiliki pemandangan yang indah di latari landscape megahnya gunung merapi, desa ini juga memiliki 3 aspek unggulan yang membuat banyak pengunjung yang datang berkunjung ke desa ini.
Aspek tersebut meliputi: 1. Keunikan alamnya yang terjaga. Dapat dilihat dari hamparan sawah yang luas membentang. 2. Sistem kerja dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Dapat dilihat hampir semua tenaga kerja dan pengelola desa wisata Pentingsari adalah warga lokal. 3. Budaya. Warga lereng Merapi umumnya masih memegang teguh budaya Jawa, bisa dilihat dari arsitektur bentuk rumah & homestay khasnya yaitu Joglo. Berkunjung ke desa Pentingsari ini pengunjung bisa menikmati paket wisata dan fasilitas lengkap dengan harga yang masih terjangkau, biasanya orang yang memesan paket wisata ini yaitu para rombongan pekerja kantor, wisatawan asing, atau wisatawan lokal yang sedang mengadakan acara tertentu di Jogja  dan menyempatkan diri untuk ke desa wisata ini.
Untuk menginap di homestay permalamnya dikenakan biaya sebesar Rp.70.000/orang sudah termasuk makan 3x plus snack. Untuk biaya tour guide sebesar Rp.70.000, terdapat juga fasilitas permainan dialam bebas atau outbond yang bisa disewakan per harinya Rp.15.000/orang. Pada pukul 17:07 sore tiba di desa wisata Peting Sari. Dalam kegiatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu 1 bagian yang ingin mengikuti ke sawah untuk belajar menanam padi & lava tour (mengelilingi jalan menuju bunker kali adem di kaki gunung merapi & museum sisa hartaku bekas peninggalan kejadian letusan gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2010. Perjalanan menggunakan mobil jeep dengan menempuh jalan yang cukup terjal dan ekstrim. Dengan membayar mobil jeep sebesar Rp.350.000/ 4 s.d 5 orang 1 mobil jeep. Disini kami melihat bunker yang digunakan oleh 2 orang relawan yang dulunya berada disana untuk berlindung dari letusan gunung Merapi, tetapi yang terjadi relawan ini meninggal. Hal ini dikarenakan mereka mengira hanya awan panas saja tetapi pada kenyataannya adalah material panas yang keluar dari letusan tersebut sehingga mereka tidak bisa lari dan terjebak didalam bunker ini. Lalu perjalanan dari bunker dilanjutkan ke museum sisa hartaku. Museum ini adalah sebuah rumah bekas peristiwa letusan gunung Merapi tersebut. Banyak terdapat peralatan, barang-barang rumah tangga, foto keluarga, maiann anak, buku, maupun fosil hewan yang merupakan bukti dari kejadian letusan gunung Merapi tersebut. Anggota komunitas Jeep bersama masyarakat lokal bekerjasama untuk mengelola desa ini, sehingga mereka membawa tamu mengunjungi bunker kali adem, kuburan korban letusan serta ke museum sisa hartaku.

Papan Nama & Penunjuk Lokasi
Dibagi menjadi 2 tim : pertama tim 1 tetap didesa untuk belajar menanam padi & membajak sawah. Kedua tim 2 mengikuti lava tour ke Bunker Kaliadem & Museum Sisa Hartaku.


                                            

Belajar di Persawahan (Menanam Padi & Membajak Sawah)

 

 


  

Koko ganteng lagi persiapan tour ke Bunker Kaliadem , wkwk

Tour Menuju Bunker Kaliadem

Foto Bersama di Bunker Kaliadem


Museum Sisa Hartaku



Peninggalan Sisa Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 12 lebih 5 menit 40 detik hari Jumat 5 November 2010

Foto Bersama di Museum Sisa Hartaku
 
Setelah selesai menanam padi & lava tour, pada pukul 20:37 malam, melanjutkan perjalanan ke transmart (uncle k)  untuk makan malam. Setelah makan malam, kembali ke hotel D’Senopati pada pukul 22:08 malam. 

Menu Makan malam di Uncle K
Perjalanan hari ketiga telah selesai dan besok hari adalah waktu untuk pulang ke Batam.

Day 4 → Senin, 27 November 2017
              1)      D’Senopati Malioboro Hotel → Pusat oleh-oleh Bandar Jaya → Bandara Adi Sumarmo → UIB (Batam)
Setelah selesai sarapan, tepat jam 08.20 WIB rombongan kami check out dari D’Senopati Malioboro Hotel & melanjutkan ke pusat oleh-oleh Bandar Jaya untuk membeli oleh-oleh Jojga. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Bandara Adi Sumarmo Solo. Penerbangan jam 1.30 WIB, tetapi mengalami delay sehingga baru bisa berangkat pukul 14.30 WIB. Perjalanan selama 1 jam 50 menit akhirnya jam 17.20 WIB kami sampai di Bandara Hangnadim Batam & langsung menuju ke Universitas Internasional Batam.

Pusat Oleh-Oleh Bandar Jaya

Bandara Adi Sumarmo Solo

Pulangnya Peserta Field Trip Menuju UIB


 
 Pukul 18.30 WIB sampai di Universitas Internasional Batam & review perjalanan serta mengumpulkan tugas yang diberikan oleh ibu Lia mata kuliah Manajemen Paket Wisata. Tugas ini berisi tentang penulisan seluruh rangkaian kegiatan yang kami lakukan selama 4D3N. Mulai dari millege, jam, tempat & informasi lain yang terkait, lalu selanjutnya pulang kerumah masing-masing untuk beristirahat.


 Oleh-Oleh yang di beli di Solo
 Bakpia Jogja
Baju Kaos Jogja











 Gantungan Kunci Jogja





Note: Oke semuanya, pada kesempatan ini kami berkesempatan untuk menjelajah potensi wisata yang ada di Pulau Jawa. Jadi inilah sedikit informasi & pengalaman mengenai perjalanan Field Trip Semarang-Solo-Jogja tanggal 24 November - 27 November 2017 Program Studi S1 Manajemen Konsentrasi Pariwisata, Universitas Internasional Batam. Perjalanan dilakukan selama 4D3N dengan berpindah dari kota 1 kekota yang lain. Disini kami bukanlah liburan semata, kami mendapatkan tugas dari matakuliah yang kami tempuh seperti ecotourism, manajemen paket wisata, pemandu wisata & ekonomi pariwisata. Disini kami belajar bagaimana menjadi tour leader & tour guide yang benar, mempelajari keberagaman, keunikan, pengelolaan & ciri khas disuatu daerah wisata. Mempelajari ekowisata disuatu daerah wisata serta mampu untuk mengembangkan wawasan bagi pengelolaan desa wisata yang bisa dijadikan sasaran untuk dikelola dengan baik agar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah. Dengan pelaksanaannya berdasarkan pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Masyarakat lokal bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun dan mengembangkan desa wisata agar tersedianya sarana & prasarana yang memadai bagi wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah wisata yang dikunjungi. Mungkin ini saja sedikit informasi bagi teman-teman. Jika teman-teman tertarik untuk mengunjungi Pulau Jawa khususnya untuk berwisata & mendapatkan pengetahuan, silakan untuk mengunjungi objek wisata yang ada. Banyak lagi wisata yang sangat bagus dan menarik yang bisa dicermati. Silakan menjelajah Indonesia, karna keindahan alam di Indonesia tidak kalah dengan keindahan alam di negara lain. Cintailah negeri sendiri, sebelum mencintai negeri yang lain, hehe. Berkeliling dunia selagi kamu bisa & rasakan sensasi berwisata yang tidak ada duanya. Semoga sedikit informasi & pengalaman ini bisa menjadi wawasan & bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, mohon maaf atas silaf & kata dari penulis. Salam Pariwisata Indonesia, Wonderful !!!


Check this out for video, enjoy for your wachting :)
FIELD TRIP SEMARANG - SOLO - JOGJA 
24 - 27 NOVEMBER 2017 
S1 MANAJEMEN KONSENTRASI PARIWISATA UIB




  THANK YOU FOR ATTENTION